PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ANALISIS KREDIT

Didalam melakukan analisis kredit ada beberapa metode pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang analisis, adapun beberapa metode pendekatan yang penulis terapkan didalam praktek selama ini yakni meliputi: pendekatan karakter, pendekatan secara jaminan, pendekatan kemampuan membayar kembali dan pendekatan kelayakan usaha.
Sedangkan didalam bebrapa literatur yang penulis pelajari khususnya buku mengenai Credit Management Handbook karya Prof. Dr.H. Veithzal Rivai M.B.A dan Andria Permata Veithzal, B.Acct., M.B.A secara lengkap beberapa pendekatan yang dapat digunakan yakni Character Approach, Collateral Approach, Repayment Approach, Feasibility Approach, Agent Of Development Approach dan Relationship Approach. Berikut penjelasan lebih jauh mengenai beberapa pendekatan yang hanya diterapkan oleh penulis selama ini didalam melakukan analisis kredit:
  • Pendekatan Karakter. Pendekatan secara karakter ini lebih banyak penulis dasarkan pada adanya iktikad baik dari calon debitur didalam memenuhi apa yang menjadi kewajibannya pada pihak bank, sikap kooperatif yang ditunjukkan serta reputasi selama ini didalam lingkungan bisnisnya. Misalkan pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) oleh salah satu pemimpin tertinggi Bank BUMN, selain faktor jaminan, penekanan utama yang penulis garis bawahi dan menjadi titik kritis adalah reputasi dari calon debitur tersebut. Masih berkaitan dengan masalah karakter bilamana suatu usaha yang dikelola oleh calon debitur cukup menguntungkan sedangkan sikap koopereatif yang ditunjukkan oleh manajemen dinilai kurang (tidak terbuka dalam memberikan keterangan mengenai kinerja usaha yang dijalankan), berbohong, sulit dimintai data dan berbelit-belit maka serta merta hal ini menjadi faktor penguat bgi penulis didalam menolak pengajuan kreditnya.
  • Pendekatan Jaminan. Dalam pendekatan ini, nilai jaminan khususnya fix asset harus dapat mengcover kredit yang akan diberikan sesuai dengan SOP/Corporate Policy namun demikian tidaklah menutup kemungkinan sepanjang proyek usaha maupun kemampuan membayar kembali dinilai jelas serta aman maka kekurangan daripada fix asset tersebut perlu dimintakan pesetujuan lebih lanjut kepada pejabat pemutus kredit
  • Pendekatan Kemampuan Membayar. Dalam hal pendekatan terhadap kemampuan membayar ini, penulis mendasarkan penilaiannya atas cashflow dari calon debitur dan pembayaran dari pihak ketiga (bowheer). Perlu dipastikan juga bahwasanya bila sumber pembayarannya kembali ini berasal dari pihak ketiga maka calon debitur harus menyerahkan Standing Instruction atas tagihan piutang dari pihak pemberi kerja yang menyatakan bahwa tagihan/piutangnya tersebut dibayarkan langsung kerekening calon debitur di Bank pemberi kredit atau masuk kedalam escrow account untuk langsung menurunkan outstandingnya
  • Pendekatan Kelayakan Usaha. Pendekatan terhadap kelayakan usaha disini penulis lakukan dalam hal proyek usahanya tersebut jelas dan layak untuk dijalankan serta dijamin pembayarannya kembali, semisal proyek-proyek dari pemerintah, proyek-proyek penyaluran kredit kerjasama dengan departemen-departemen pemerintahan( kredit program Depkeu dan Deptan)

This entry was posted in . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Powered by Blogger.